Pengaruh Keseimbangan Dalam Visual Yang Melibatkan Banyak Orang

Graffiti dan Mural Aksi Mingguan 'Biggy dan jojo Nugraha'

Membicarakan idealis visual pada setiap karya seseorang, tentunya menjadi kebebasan setiap pelakunya. Entah boleh untuk diganggu gugat dan dikritik oleh siapapun, atau haram sama sekali untuk digugat dan dikritiknya. 

Jika saja membicarakan prinsip dasar visual, maka yang tidak boleh dilewatkan dan wajib sekali untuk dipertimbangkan adalah prinsip dasar keseimbangan (balance). 

Keseimbangan menjadi tolak ukur sebuah karya visual nyaman untuk dipandang oleh indera penglihatan manusia. 

Keseimbangan dalam visual sendiri dapat diolah melalui unsur warna, bidang, pencahayaan, dan lain halnya.

Sementara, dalam menghubungkan prinsip dasar keseimbangan pada ranah street art, tentunya menjadi penting sekali. Karena, proses berkarya street art melibatkan banyak orang. 

Tembok Panjang yang menjadi media menjadi alasan bahwasannya urusan street art adalah urusan bersama semua pelaku yang terlibat. 

Pada prosesnya sendiri, street art membicarakan kanvas besar yang melibatkan banyak orang dan membawa narasi rekonsiliasi antar perupannya. Yang juga sama pentingnya, kesadaran untuk menyadari bahwa tembok panjang media yang melibatkan banyak orang tersebut, bukan kanvas selebar 2meter x 2meter yang hanya melibatkan individunya saja.

Jika atas dasar street art adalah urusan banyak orang sudah dapat disadari, maka keseimbangan bisa dilakukan dengan banyak cara. Beberapa diantaranya kita bisa mengolah atau menyepakati pemilihan warna visual, boleh juga didukung untuk menyepakati pemilihan objek visual, atau bisa saja mengolah background secara bersama-sama.

Dengan tujuan menghindari ketimpangan warna atau objek visual, tentunya penting sekali. Selain menjaga keseimbangan sisi demi sisi visual perupanya. Hal seperti itu dapat menjadi cara menyetarakan teknik visual karya yang beragam bentuknya.

Sebagai contoh, menyepakati pemilihan warna dengan cara seragam sisi demi sisinya tentunya memberikan keseimbangan penglihatan setiap penglihatnya. 

Berbeda jika ada sebuah tembok panjang yang diisi oleh 4 pelaku, 3 diantaranya menyepakati pemilihan warna dan 1 diantaranya tidak menyepakati dan tetap menarasikan idealis yang tidak bisa diganggu gugat maka, bisa dipastikan tembok panjang yang harusnya menjadi urusan banyak orang menjadi timpang atas ketidak sadaran bahwa urusan street art, adalah urusan bersama. 

Lebih singkatnya, 





Comments