Mendapatkan Pekerjaan Tanpa Ijazah S1? Bisa Saja Dong!




Wajib dan harus menjadi tantangan dan konsekuesi bagi siapa saja. Mendapatkan pekerjaan hari ini sangatlah susah, apalagi dengan perbandingan kelulusan seorang pelajar dari SMA/SMK ditambah kelulusan para Mahasiswa tidak sebanding dengan ketersediaan lapangan pekerjaan saat ini. Wajar saja jika 1 lowongan pekerjaan diburu dan diperebutkan oleh ratusan bahkan ribuan orang.

Namun, yang lebih penting lagi dari ketersediaan lapangan dengan jumlah seorang fresh graduated adalah tentang persyaratan melamar pekerjaan dengan kepercayaan diri.

Bagaimana jika seorang lulusan SD, SMP, SMA atau SMK memiliki cita-cita untuk dapat bekerja di sebuah perusahaan yang mencantumkan syarat ijazah S1 sebagai satu yang dipertimbangkannya?

Sebuah kabar mengejutkan era Presiden Jokowi ketika seorang Ibu lulusan SMP mampu menjadi bagian penting dari perjalanan Indonesia hari ini. Dialah Susi Pudjiastuti, kecintaan dan kecerdasannya mengolah pesisir mengantarkan dirinya menjadi seorang Menteri Perikanan dan Kelautan. ‘Menggelegar pastinya’

12/12 2018, Tepat pada tanggal 15 Desember, saya berhasil menyelesaikan pekerjaan saya sebagai seorang mahasiswa di sebuah perguruan tinggi. Tampaknya, akan menjadi kebanggaan Orang Tua akan keberhasilanya mengantarkan anaknya sebagai seorang sarjana. Boleh saja jika banyak orang lantas mengabarkan kebahagiaan itu melalui sosial media dan memamerkannya kepada teman dan kerabatnya beramai-ramai.

Sementara, susah sekali bagi seorang saya untuk lantas ikut melakukan seperti apa yang sedang dirayakan teman-teman saya. Cukup sadar begitu berat dan mengetahui untuk tidak melakukan seperti apa yang dilakukan orang-orang di sekitar saya, mengabarkan berita kelulusan satu menit per foto, satu foto per jam  demi mengatur kekerenan sebuah feed kebanggaan.

Bisa jadi, apa yang sedang saya dapatkan sedang susah-susahnya di capai oleh banyak orang disekitar saya. Entah ketidakmampuan atau karena keadaan ekonomi yang tidak mampu mendukung mereka untuk mendapatkan apa yang saya dapat.

Bukan Uang Di Ujung Harinya, Melainkan Pertemuan, Pertemanan, Dan Pengalaman Baru
.
1/2 2019 atas keberanian dan kenekatan saya. Sebuah perusahaan multinasional bernama Opera Software berhasil saya rayu. Kepercayaan diri untuk tidak lagi menggunakan Ijazah sebagai satu dari sekian prasyarat yang harus saya lampirkan saya anggap sebagai sebuah kertas yang tidak penting lagi. 

Bagaimana jika Ijazah Pendidikan Seni Rupa masuk ke ranah advertising? Tentunya, saya menjadi satu dari sekian yang tidak mungkin dipertimbangkan oleh mereka, apalagi masih ada kandidat lain yang lebih relevan dengan jurusannya, seorang lulusan jurnalis, sastra, atau ilmu komunikasi. 

Puluhan lembar kertas portofolio hasil keisengan dan hobi saya menulis dan membuat konten video menjadi make up saya menjual dan melacurkan diri pada perusahaan tersebut. Boleh saja jika apa yang saya dapatkan adalah hasil dari perjuangan yang saya amini kelak sejak 4 tahun silam mengenal tulisan secara otodidak.

Tips seperti apa yang bisa kalian coba untuk tetap berani bersaing dengan kandidat lain yang tentunya memiliki 1 dari prasyarat penting yang tidak kita miliki?

      MANFAATKAN APA YANG KAMU SUKAI

Benar saja jika siapapun yang memiliki kecerdasan atau skill melakukan ini dan itu tidak lagi berharga di mata orang hanya karena kita tidak memiliki Ijazah. Namun, harus menjadi konsekuensi dan tantangan bagi siapapun untuk mempu bersaing dengan mereka.
Mendapatkan ilmu dan skill mereka yang didapatkannya di perguruan tinggi bisa kita lakukan juga tanpa harus masuk ke ranah mereka.
Teknologi memudahkan kita belajar, apalagi dengan banyaknya konten-konten edukasi yang ditebar oleh para pembuat konten di sebuah website, youtube, atau sosial media. Maka, tanpa harus bersekolah tinggi, cari dan pergunakan kesukaanmu pada sesuatu untuk belajar melalui teknologi internet.
Selain memanfaatkan teknologi, ikut dan bergabung di banyak komunitas yang kita sukai juga boleh saja menjadi solusi atas cara lain bersekolah di luar perguruan tinggi. Aktif bermain, belajar, dan melakukan hal yang kita sukai untuk terlibat dibanyak komunitas dan event adalah satu dari sekian prasyarat pengganti organisasi kampus. Maka, dengan percaya diri tunjukkan saja komunitas yang pernah kita geluti diluar universitas. 

PERGUNAKAN PASSION DAN SKILLMU

Lalu, setelah mendapatkan apa yang sudah kamu sukai. Pergunakan kesukaanmu melakukan sesuatu tersebut untuk melatihnya dengan terus-menerus. Salah satu triknya, kita bisa membuat Key Performance indicatators atau capaian hasil karya yang harus terselesaikan setiap harinya. Membuat KPI tidak harus menggebu-gebu, lakukan saja dengan apa yang kalian suka dan dirasa mampu.

ARSIPKAN, KEMAS, DAN JUAL

Setelah rutin melakukan apa yang menjadi passion kamu. Maka, output yang kita dapatkan adalah hasil karya dari apa yang sudK dengan kandidat lain yang tentunya dianggap lebih relevan.

Comments