Salatiga Juga Butuh Bercanda


Pernah mikir kasian nggk sih sama regulasi di Salatiga mengenai Ojek Online dan Angkutan Masal di Salatiga? Ya, sepertinya isu tersebut menjadi salah satu masalah yang cukup menarik untuk kita gali di Kota yang disebut-sebut 'The City Of Tolerance' nya kota-kota Se indonesia ini.  berikut perbincangan hangat saya dengan Pak Wali disela-sela jam istirahatnya di Rumah Dinas.

Saya : Mau tanya Pak, sebenarnya kenapa sih kok di Salatiga ini regulasi mengenai Ojek Online dan Angkutan Masal (angkota) belum jelas sampai sekarang? terus sebenarnya Pak Yuli ini pro dengan siapa sih diantara mereka berdua?
Pak Yuli : Gini dek, sebenarnya untuk memutuskan masalah itu tu gampang. tapi ada masalah-masalah yang nggak bisa saya putuskan dengan benar-benar tepat.
Saya : Maksudnya 'benar-benar tepat'?
Pak Yuli : Hidup saya ini kan sebenarnya serba salah to dek, lha mau gimana lagi ya. mau membela yang A, sudah pasti saya ini dikira nggak mau nerima kemajuan Teknologi, padahal kita itu kan nggak bakalan bisa nolak perkembangan teknologi, mau pakai jurus dukun, jurus jungkir balik, kita ini kan tetep nggak bisa nolak 100%. Terus mau bela A dan B, saya ini dikira tidak memihak yang A. terus kalau mau bela B aja, saya bisa didemo 7 hari 7 malam didepan sana tuh.
Saya : Iya sih Pak, tapi Bapak dimata saya tetep nggak jelas soal masalah ini. buruan dibuat Regulasi, Aturan yang tepat buat nyelesein masalah ini. saya ini kan kasihan sama Gojek yang harus Petak Umpet sama Sopir Angkot. Saya ini kan jadi kasihan sama Gojek yang tiap hari bikin dosa. Saya ini juga kasihan sama Sopir angkot, ngeliat parasnya udah pengen gebok kepala orang  dijalan yang lagi motoran pake sepatu pake helm 2.

Begitulah percakapan hangat saya dengan Pak Walikota yang bisa saya fiksi-kan untuk menjelaskan bagaimana Ojek Online dan Angkutan Masal di Salatiga ini yang sedang bekerja keras untuk anak dan keluarganya dirumah. Selamat Bekerja!! Hidup Angkot! Hidup Gojek!

Comments