Apa yang terjadi tentang pernyataan tersebut merupakan
kesalahan terbesar yang terjadi Di Indonesia saat ini. Pemahaman dan artikulasi
sempit tersebut memberikan dampak esensi yang cukup berpengaruh. Saat ini pemahaman-pemahaman sempit tersebut secara nyata melahirlah pemahaman tentang Pendidikan seni
yang tidak penting, rendah, dan cakupan lainya. Pandangan masyarakattentang seni pun cukup sebatas lukisan, gambar, garis, warna. Padahal
ketika kita gali lebih dalam, pemahaman tersebut pada dasarnya salah besar.
Pendidikan seni tidak semata hanya sebuah gambar, lukisan kerajinan, hiburan,
dan pandangan dangkal lainya.
Kemungkin yang bisa kita salahkan dari apa yang
terjadi saat ini, Kesalahan pemahaman dan artikulasi sempit seni tersebut terjadi
sejak kita mengenal pendidikan pertama kali. Mungkin dari apa yang kita rasakan,
kita masih ingat ketika berada di bangku pendidikan pertama kali. Apa sih sebenarnya yang
kalian rasakan tentang pendidikan seni rupa waktu itu?
Doktrin pemahaman tentang seni rupa begitu dangkal, hingga
memberikan efek pada arti seni di pikiran kita ketika itu. Kesalahan atas dasar
apa yang ditujukkan, praktek, hasil, dan penyampaian sempit tentang fungsi dari
seni rupa itu sendiri. Contoh paling nyata ketika kita di berikan wujud dari
seni rupa itu sendiri, kita masih ingat mungkin ketika tangan dan mata kita
diberikan materi untuk menggambar dua buah gunung, matahari, sawah, dan satu
jalan untuk membelahnya. Salahkah? Praktek tentang menggambar tersebut tidak
salah, tetapi apa yang di tujukan dari esensi tersebut memberikan efek di
kemudian hari, yang kita tau tentang seni rupa itu sendiri cuman gambar,
kertas, dan pensil warna dan alat-alat pewarna lainya itu sendiri. Dari apa
yang sudah terlanjur di metode penyampaian seni rupa tersebut akhirnya
menimbulkan suatu pemahaman sempit ketika kita beranjak dewasa. Efeknya ketika
kita beranjak di bangku pendidikan setingkat SMP atau SMA, pandangan tentang
seni rupa akhirnya dipandang sebelah mata. Seni rupa adalah tentang hobi,
bakat, menggambar, mewarnai, melukis, kerajinan dan lain lain.
Salah sau
realitas yang terjadi ketika saya sendiri berada di lingkngan sekolah tersebut
sangat menyesalkan, beberapa orang menganggap pendidikan seni rupa tentang
pelajaran sepele, pelajaran tidak penting dan pandangan-pandangan sebelah mata
lainya. Beberapa orang lari, menghindar dan seolah menghiraukan terhadap seni
itu sendiri. Padahal secara nyata mereka kagum, mereka bisa tidak percaya bisa tercipta sesuat karya seni diluar imajinasinya. Tetapi semua kekaguman yang
terjadi di tiap individu tersebut tertutup karena akibat dari pemikiran awal
mereka tentang pendidikan seni rupa yang sangat sempit pada waktu pikiran masa
kecil kita dijejali pemikiran dangkal tentang seni itu sendiri. Hingga akhirnya
beberapa orang menganggap seolah seni semata hanya itu-itu saja. Padahal apa
yang terjadi dengan keadaan sebenarnya berbanding terbalik dengan konsep sempit tersebut, seni mencakup sesuatu yang begitu besar sekali.
Filosofi tentang Seni Rupa layaknya ‘’Mata Air yang
memberikan sumber kehidupan di Dunia’’ ini ternyata memang benar. Manusia Lupa terhadap
apa yang di lihatnya hingga tidak menyadari bahwa apa yang di butuhkan, apa
yang di bawa, apa yang dipakainya tidak pernah lepas dari yang namanya Seni Rupa. Salah satu contoh yang menjadi hal
paling dasar adalah baju yang kita pakai. Dalam sejarah baju pertama kali
dibuat hanya terdiri dari balutan polos tanpa pernak-pernik atau desain yang
menghiasnya. Pada akhirnya manusia bosan terhadap apa yang dipakainya, bosan
terhadap apa yang dilihat dan bosan terhadap apa yang dirasakan terhadap pandangan
matanya. Akhirny Seni Rupa memberikan
perubahan terhadap kejenuhan manusia tersebut. Akhirnya menusia membuat sebuah
design baju dengan unsur-unsur seni rupa yang mengiringinya, akhirnya seiring
dengan bertambah dan berkembangnya zaman, sampai saat ini muncul ribuan desain
baju yang beragam jumlahnya. Tetapi lagi-lagi, manusia memandang apa yang di
pakainya tersebut biasa saja, padahal Seni Rupa merupakan bagian terpenting
dari apa yang dipakainya. Hal tersebut adalah bagian dasar dari Esensi seni
Rupa yang begitu besar di Masyarakat. Selain soal Baju dan celana yang kita
pakai saat ini, masih ada banyak Hal tentang apa yang harus kita sadari dari
Esensi Seni Rupa tersebut, kita bisa melihat Mobil yang awalnya berbentuk biasa saja sekarang berubah-ubah design eksterior maupun interior-nya, begitupun juga dengan Sepeda Motor yang hampir setiap bagian masyarakat mempunyainya, kita juga bisa
melihat gedung-gedung dan rumah-rumah yang semakin berlomba menunjukkan design
arsitekturnya. Bahkan ketika kita berada dalam sebuah ruangan, baik istana, restaurant, hotel, rumah, atau ruangan-ruangan lainya, secara nyata Seni Rupa berperan penting untuk membuat pengaruh pada tempat tersebut menjadikanya nyaman dalam bentuk visual. Kita juga bisa melihat ribuan dari barang-barang yang kita pakai
saat ini. Mulai dari gelas, piring, sandal, sepatu, gadget, buku, sepatu, tas, dan barang
barang sekitar kita dengan beragam bentuknya.
Semua Hal tersebut ngak pernah lepas dari apa yang
tersampaikan dari Esensi Seni Rupa yang sebenarnya. Dibalik semua pandangan
sebelah mata manusia terhadap Seni Rupa, Seni Rupa memberikan kekuatan yang
begitu besar untuk melengkapi maupun memperindah terhadap apa yang ada Di Dunia
saat ini.
Comments