KIAT MEMBUAT KONTEN MARKETING VIRAL DI SOSIAL MEDIA

November 2019, setelah kurang lebih 5 tahun berlatih menulis dalam blog studiokalangan.com. Bekesempatan juga pernah berlatih memamerkan tulisan di pameran Pendidikan Seni Rupa FKIP Universitas Sebelas Maret tahun 2015/16 lupa. 

Akhir tahun jelang 2020, akhirnya berani mengambil keputusan memberhentikan langganan domain tersebut untuk fokus membuat sebuah media baru yang mungkin bisa di apresiasi oleh lebih banyak orang diluar sana.

Maka, jadilah ini ********  sebagai sarana baru berkarya lewat tulisan, gambar, juga mengejawantahkan sebuah kegelisahan atas konstruksi sosial di masyarakat yang berusaha mewakili banyak orang.

Lahir di bulan November 2019 dengan target mendapatkan 10.000 followers selama 1 tahun dengan estimasi 1000 followers setiap bulannya. 

Di umur yang belum genap 1 tahun, media ini ****** berhasil melebihi targetnya. Di tanggal 11 September 2020, Followers ****** , tak terduga mencapai 9.500 lebih.  

Melalui tulisan ini, saya akan berbagi cara mengenai bagaimana menghubungkan konten yang sedang trend menjadi salah satu daya tarik mendapatkan banyak engagement.

Salah satu caranya, buatlah konten marketing dengan kemasan berbeda diantara sekian banyak konten yang mungkin sama.

Sebagai contoh, saya akan bercerita mengenai bagaimana proses lahirnya satu konten di media ini *******

Beberapa hari lalu, pernikahan Dory dan Nella Kharisma heboh di banyak media. Penyebabnya, keputusan Dory yang memilih berpindah agama. 


Memang benar netizen itu 'maha benar', kebahagiaan mereka berdua sah menikah bukan lagi tema penting yang patut untuk digagas. Yang terjadi, justru keputusan berpindah agama jadi barang penting netizen sebagai subyek utama ketertarikan mereka menghujat.

Berangkat dari masalah tersebut, media ******* mencoba mengemas problem yang ada untuk dapat menjadi konten menarik sekaligus berbeda diantara noise-noise atau konten sama yang disajikan jutaan media di Indonesia.

Menggunakan rumus sebagai berikut :

1. Menemukan tema utama yang sedang digagas oleh audiens.

Tema Utama : Beda Agama Nikah.

2. Menghubungkan problem, konflik, hal penting yang ada di tema utama terhadap sebuah sub tema yang representatif, relevan, dan terhubung dengan produk.

Sub Tema : Salatiga adalah salah satu dari 4 Kota Di Indonesia yang bisa mudahkan pasangan beda agama menikah.

Kenapa memilih sub tema tersebut dan bukan 'Salatiga adalah kota paling toleran di Indonesia'? Keduanya, punya nilai representatif yang sama. namun, Dalam konteks engagement jauh lebih menarik sub tema Salatiga 1 dari 4 Kota Di Indonesa yang mudahkan pasangan beda agama menikah. 

Sebuah subyek tema yang tidak banyak diketahui masyarakat sehingga menimbulkan efek surprise ke pembaca yang baru tahu.

3. Setelah keduanya sudah ditemukan, kolaborasikan 2 langkah tersebut kedalam satu panel. 

Seperti berikut ini :





Berikut engagement audiens pada konten yang ******** posting 

Instagram Akun :


Twitter akun :




Selamat Mencoba :)



 

Comments