Menghadiri Pengajian KH Budi Harjono, Seru! Boleh Juga Dicoba

Halo Semua Salam Salatiga untuk kita semuanya. Malam ini kami berkesempatan mengunjungi sebuah pengajian di salah satu kampung yang sudah cukup dikenal dengan julukan kampung santri, tepatnya, Klumpit Kecamatan Tingkir, 

Mengenal Istilah pengajian berasal dari bahasa arab At-ta’llimu yang memiliki arti belajar, yaitu menghadiri sebuah tempat dengan tujuan mempelajari ilmu agama bersama seorang Aalim atau orang yang berilmu agama.

Berbeda dengan pengajian pada umumnya. 
Jika biasanya pengajian fokus menghadirkan sebuah ahli agama untuk memberikan tausiah kepada para audiensnya. 

Menghadirkan seorang kiai terkenal dari semarang, Bapak KH Budi Harjono. Didalam pembukaan acara terdapat pertunjukan menarik, ialah pertunjukan kelompok pencak silat Nahdlatul Ulama. 

Adanya pertunjukan seni dan kebudayaan oleh panitia diharapkan dapat menjadi sebuah daya tarik tersendiri sehingga mampu menarik anak-anak yang awalnya kurang suka atau bahkan tidak suka menjadi tertarik untuk datang.

Pengunjung yang hadir cukup beragam, jika biasnaya pengajian selalu identik dengan opara  orang tua. Pada kesempatan kali ini, pengajian dihadiri oleh anak-anak muda, orang-orang tua, hingga anak-anak kecil.

Disudut lain, tampak penari berbaju terusan dengan rok lebar terlihat asyik berputar-putar tanpa henti menarikan tarian Sufi. Pelan tapi pasti, baik pria atau wanita mereka berputar dengan tumpuan kaki tanpa jeda dan pusing.

Tari sufi merupakan  sebuah bentuk dari sama atau meditasi aktif secara fisik yang berasal dari Turki. 

Dilansir Steemit, tarian Sufi sudah hadir sejak abad ke-13. 

Pertama kali dilakukan oleh seorang penyair Mawlana Jalaluddin Rumi, seorang penyair yang banyak membuat puisi religius tentang cinta yang luar biasa pada Tuhan. 

Karyanya banyak mempengaruhi budaya dan penulisan syair Muslim. Menurut Sejarah, tarian Sufi pertama kali dilakukan Rumi saat ia berada di wilayah Anatolia Turki 

selama tiga hari tiga malam. Tarian Sufinya saat itu merupakan ekspresi kesedihan saat ditinggal mati gurunya Syamsuddin Tabriz. 

Ditampilkan bersama dengan Sema, atau upacara sembahyang. Sebelum menari, seorang sufi mesti melakukan dzikir sembari diiringi musik khas Timur Tengah yang dilanjutkan dengan pujian untuk Nabi Muhammad SAW yang dilantunkan seorang solois dengan improvisasi alat musik. 

Umumnya, warna jubah yang digunakan berwarna hitam sebagai perlambang atas kuburan, dan warna putih dalam kemeja melambangkan kain kafan. 

Perpaduan warna tersebut digunakan untuk mengingatkan manusia pada kematian yang tak terduga. 

Pada bagian pembuka dan penutup, penari akan saling membungkuk. Sebagai bentuk mengakui nafas Ilahi yang telah meniupkan nafas kehidupan dan roh pada manusia. 

Putaran, menyimbolkan rangkulan kemanusiaan dengan cinta, 
yang juga melambangkan putaran alam semesta dan putaran tawaf di Ka'bah. 

Oleh panitia, pengajian ini diharapkan dapat menjadi sarana dalam mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Esa. 

Sampai disini perjumpaan kita, salam salatiga untuk kita semuanya.




Comments