Pendidikan Karakter Melalui Kartu Tarot Oleh Komunitas Tarot Solo

Permainan kartu tarot adalah sekelompok kartu berjumlah 78 lembar yang terdiri dari 22 arkana mayor dan 56 arkana minor. Pada awal perkembangannya di Italia, kartu tarot sangat populer sebagai salah satu permainan meramal dan kepentingan spiritual. Pada masa itu, para peminat kartu tarot menggunakan kartu tarot sebagai media untuk meramal seperti nasib, jodoh, dan kesuksesan karir dan segala sesuatu yang akan datang dimasa depan. Barulah pada abad ke-19, Psikolog asal Jerman Carl Gustav Jung mengembangkan kartu tarot ke dalam bidang ilmu psikologi sosial. Dalam pandangannya terhadap 22 kartu tarot arkarna mayor, terdapat tanda-tanda visual yang merupakan kartu roh yang berisi cerita perjalanan hidup dari 0 sampai menuju kesempurnaan. Sedangkan 56 kartu arkana minor menceritakan setiap karakter yang tergambarkan.

Permainan kartu tarot di Kota Surakarta saat ini berkembang menjadi salah satu permainan yang awalnya digunakan sebagai permainan ramalan berubah menjadi salah satu permainan edukasi karakter melalui metode konseling. Banyaknya pandangan dan pikiran masyarakat mengenai kartu tarot yang dinilai sebagai sebuah permainan yang tidak masuk akal berdampak pada perkembangan tarot yang sulit untuk dilihat dan diminati oleh masyarakat. Hal tersebut menjadi salah satu faktor yang melatar belakangi komunitas tersebut untuk menggeser fungsi daripada permainan tersebut sebagai permainan yang cukup rasional bagi para kliennya.

Permainan Kartu Tarot oleh Komunitas Tarot Solo
Dokumentasi : Fikrimdz

Komunitas Tarot Solo merupakan salah satu komunitas yang menggunakan tarot sebagai media edukasi karakter melalui metode bimbingan dan konseling. Berdiri pada tahun 2012 dengan tujuan mengumpulkan para penggemar tarot untuk saling berinteraksi dan saling mengisi di dalam satu kota besar. Menurut komunitas tarot solo, tarot dapat dianggap berkembang adalah dengan cara menggunakan media tarot sebagai media yang tidak berkutat pada peramalan. Dengan ide dan kreativitasnya, Komunitas Tarot Solo menggunakan tarot kedalam bidang bimbingan dan konseling agar dapat diterima oleh akal pikiran manusia dan tidak lagi berhubungan dangan hal-hal yang irasional.

Para penarot di Kota Surakarta meminta klien untuk memilih beberapa kartu dan mengidentifikasi diri mereka dalam gambar-gambar yang tertera pada kartu. Dengan mengambil kartu dan melihat gambar yang keluar, barulah klien akan dijawab dan dijelaskan oleh para penarot. Dalam membaca tarot, seseorang harus memilih kartu-kartu yang akan interpretasikan sesuai dengan kebutuhan dan masalah yang ingin dijawab.  Lebih jauh lagi, oleh Komunitas Tarot Solo, tarot dapat digunakan sebagai sarana refleksi diri untuk mengenal diri sendiri. 

Menurut Adi Animustarot, salah satu member komunitas tarot solo. Kartu tarot dapat dikembangkan kedalam bidang pendidikan karakter karena simbol-simbol pada gambar pada kartu tersebut cukup menarik dan memiliki perspektif yang kuat terhadap pendidikan karakter. Bimbingan dan koseling juga sangat berkaitan dengan perkembangan manusia kedalam karakter hidup yang baik atau mempunyai peranan penting dalam merubah manusia yang memiliki perilaku dan pola hidup yang lebih baik.


Gambar 1. The Fool
Gambar diatas merupakan salah satu gambar kartu arkana mayor yang bejudul The Fool, menurut Animustarot, salah satu anggota dari Komunitas Tarot Solo, kartu tersebut merepresentasikan awal perjalanan kesuksesan setiap orang ataupun kebalikannya. Untuk melewati atau menjalani kehidupan tidak dilalui dengan cara yang mudah dan mulus. Akan ada beberapa masalah atau hambatan yang akan menjadi ujian dan tantangan bagi manusia. Gambar tongkat dan bekal yang dipegang merepresentasikan bahwa untuk mencari kesuksesan diperlukan bekal. Bekal dalam hal tersebut dapat di artikan ke dalam ilmu pengetahuan, pengalaman, dan segala sesuatu material atau bukan material yang dapat menjadi bekal untuk menuntun kita ke jalan yang lebih baik. Sebaliknya bahwa ketika kita tidak membawa sebuah bekal yang cukup dan sesuai maka kita akan dipersulit dengan berbagai rintangan yang ada di depan kita. Sedangkan bunga yang dipegang didalam tangan kirinya merupakan hadiah ataupun timbal balik dari bekal yang sudah kita cari dan kumpulkan. Cahaya matahari didalam gambar tersebut merepresentasikan bahwa pengalaman dan bekal tidak akan membuat jalan kita menjadi gelap atau sulit untuk kita cari. Cahaya memudahkan kita untuk mendapatkan jalan yang mudah dan terang.

''Tentu ada hubungannya dengan pemahaman akan diri yang lebih baik, maka permainan itu bisa mengolah kehidupan pribadinya menjadi lebih baik. Ini juga akan berpengaruh ke orang disekitarnya juga. Contohnya, kita memberikan pemahaman bahwa kehidupan ini adalah tanggung jawab kita pribadi, jangan hanya berperan jadi korban tapi juga harus berdaya dan berjuang untuk mencari cara agar lebih baik.'' Ungkap Animustarot saat ditemui di basecamp komunitasnya di Surakarta.

Pendidikan karakter yang baik pada remaja pada dasarnya akan menciptakan pengembangan potensi yang baik seperti berpikiran baik, berhati baik, dan berperilaku baik sesuai kaidah-kaidah pada umunya, juga akan menciptakan perbaikan penguatan dan penyaring pada pribadinya. Untuk mendapatkan hal tersebut tentunya tidak harus didapatkan didalam lingkungan sekolah, keluarga, ataupun masyarakat. Terdapat banyak cara untuk mendidik karakter remaja untuk kita lakukan dan dapatkan.




Comments