3 Tahun Terlibat dalam ARTEDUCARE



ARTEDUCARE BUKAN SEKEDAR PAMERAN

Menggagas ARTEDUCARE lebih dalam lagi tentunya menjadi salah satu hal yang menarik, khususnya Saya sebagai salah satu panitia dari ARTEDUCARE 8 sekarang ini dan Saya sebagai salah satu orang dari pencipta karya yang di pamerkan. Posisi ARTEDUCARE mejadi salah satu subkultur dari seni rupa kontemporer itu sendiri yang memang sedang berkembang pada akhir-akhir ini. Meneliti lebih jauh lagi tentang konsep ARTEDUCARE pada setiap perhelatanya tidak lagi bisa disebut sebatas pameran seni rupa lagi yang hanya memamerkan karyanya dan menjadikannya hanya sebagai sebuah objek. Mencoloknya lagi, ARTEDUCARE mampu menjadikan sebuah karya dapat bekerja sebagai sebuah subyek yang benar-benar aktif.

ARTEDUCARE ADALAH (bukan) PAMERAN
Gagasan tersebut setidaknya menjadi salah satu fakta yang memang merepresentasikan perjalanan ARTEDUCARE itu sendiri pada setiap tahunnya. Salah satu hal yang mungkin paling terlihat adalah bagaimana ARTEDUCARE dapat memajang karya yang wajib disertai dokumentasi dari proses pembuatan karya itu sendiri. Hal tersebut setidaknya menjadikan ARTEDUCARE bukan lagi sebagai sebuah pameran saja, melainkan sebagai salah satu metode baru dalam mengajarkan cara berkesenian dan proses kreatif dengan gratis.

ARTEDUCARE SEJATINYA MAMPU MENJAWAB KEBUTUHAN MEREKA
Kebutuhan untuk berkreatifitas ataupun berkesenian sejatinya menjadi salah satu hal yang perlu diketahui oleh diri kita sendiri khususnya. Barang kali kesenian mampu menjadi sebuah terapi yang manjur dan efektif dalam mengobati sebuah penyakit. Bisa saja hal itu terjadi pada kemudian hari dan menjadikan karya seni dapat dihargai dan ditinggikan oleh masyaraat luas.
Melalui Paralel Event yang diselenggarakan ARTEDUCARE pada setiap tahunnya setidaknya menjadi salah satu bukti bahwasanya ARTEDUCARE benar-benar hadir bukan lagi sebagai sebuah objek saja. Perihal tentang pemahaman seni rupa secara luas memang harus di mulai sejak anak tumbuh di fase dini, tidak lagi mengajarkan mereka tentang sebuah gambar gunung, sawah, jalan tengah, dan matahari saja yang masih berlaku di pasaran hinga hari ini. Hal tersebut menjadi salah satu konsep dan ciri khas  ARTEDUCARE yang memang relevan dengan menyasar anak-anak TK dan SD.  

ARTEDUCARE ADALAH PROYEK BANGUNAN
Menyandingkan ARTEDUCARE dengan sebuah proyek bangunan, adalah gagasan yang cukup berani dari saya. Terlebih, terkait dengan konteks yang dibawa. Tentunya proyek ARTEDUCARE tentunya tidak akan membahas tentang cakar ayam, kekuatan tanah, dan mampu mendirikan bangunan setinggi berapa lantai.
Pada Hal ini, ARTEDUCARE menjadi sebuah implementasi atas proyek berkesenian dalam membangun ataupun merenovasi kampung dengan mengusung nilai-nilai estetis. Sebagai contoh Proyek Kampung Seni ARTEDUCARE yang selalu terjun secara langsung ke dalam masyarakat. Dengan konsep membedah kampung dengan beragam kegiatan seperti mural dan workshop-workshop kreatif yang diadakan secara berlangsungan tentunya akan terus berarti dan bermanfaat bagi masyarakat. Pada ARTEDUCARE #8 hal tersebut kembali dilakukan, seperti proyek mural sejarah kampung yang dilakukan beberapa minggu lalu. Proyek kampung sejatinya memberikan pengaruh yang begitu baik, khususnya bagi ekosistemnya masing-masing, sekaligus sebagai ruang untuk belajar berkesenian bersama-sama. Kesenian menjadi lebih dekat dan mudah dirasakan oleh masyarakat ketimbang harus mendatangi sebuah galeri seni rupa. Sedangkan galeri seni rupa pada umumnya tidak lagi menghadirkan proses penciptaan karyanya, sedangkan proses penciptaan terkadang dibutuhkan oleh publik sebagai bahan untuk belajar dan referensi atas proses dan hasil yang disukai. Proyek kampung seni menjadi sebuah alternatif yang efektif dalam membangun kesenian untuk dapat dihargai secara mendalam. Interaksi yang ditimbulkan antara  proyek itu sendiri dengan masyarakat memancing kemungkinan apresiasi yang baik dan kesenian dapat dimiliki juga oleh publik.

ARTEDUCARE DAN PENDIDIKAN

Disamping kebutuhan dan kepentingan seniman, kebutuhan publik pada hal ini menjadi fokus ARTEDUCARE untuk membawa konsep Partisipatory Art yang memang berlaku dan berjalan baik pada ranah Pendidikan Seni rupa di Masyarakat. Konsep Partisipatory Art pada dasarnya menjadi salah satu cara yang memang harus dilakukan bagi akademisi pendidikan seni rupa, khususnya bagi saya dan teman-teman. Melalui ARTEDUCARE bisa saja menjadi salah satu tempat kita dalam menjadikannya sebagai metode pendidikan informal yang juga efektif. Menariknya, publik dapat mempelajari sebuah karya secara langsung dengan melihat karya dan dokumentasi yang sudah dikemas sedemikian baik dan display pada ruang pamer. Kemungkinan dari publik untuk belajar langsung dengan senimannya pun juga terbuka lebar. 

Pendidikan Seni Rupa melalui ARTEDUCARE sejatinya mampu memberikan daya gugah dan jelajah bagi penikmatnya yang bukan berasal dari wilayah seni rupa. 

Comments