ARTEDUCARE
BUKAN SEKEDAR PAMERAN
Menggagas
ARTEDUCARE lebih dalam lagi tentunya menjadi salah satu hal yang menarik,
khususnya Saya sebagai salah satu panitia dari ARTEDUCARE 8 sekarang ini dan Saya
sebagai salah satu orang dari pencipta karya yang di pamerkan. Posisi
ARTEDUCARE mejadi salah satu subkultur dari seni rupa kontemporer itu sendiri
yang memang sedang berkembang pada akhir-akhir ini. Meneliti lebih jauh lagi
tentang konsep ARTEDUCARE pada setiap perhelatanya tidak lagi bisa disebut sebatas
pameran seni rupa lagi yang hanya memamerkan karyanya dan menjadikannya hanya
sebagai sebuah objek. Mencoloknya lagi, ARTEDUCARE mampu menjadikan sebuah
karya dapat bekerja sebagai sebuah subyek yang benar-benar aktif.
ARTEDUCARE
ADALAH (bukan) PAMERAN
Gagasan tersebut setidaknya
menjadi salah satu fakta yang memang merepresentasikan perjalanan ARTEDUCARE
itu sendiri pada setiap tahunnya. Salah satu hal yang mungkin paling terlihat
adalah bagaimana ARTEDUCARE dapat memajang karya yang wajib disertai dokumentasi
dari proses pembuatan karya itu sendiri. Hal tersebut setidaknya menjadikan
ARTEDUCARE bukan lagi sebagai sebuah pameran saja, melainkan sebagai salah satu
metode baru dalam mengajarkan cara berkesenian dan proses kreatif dengan gratis.
ARTEDUCARE
SEJATINYA MAMPU MENJAWAB KEBUTUHAN MEREKA
Kebutuhan untuk
berkreatifitas ataupun berkesenian sejatinya menjadi salah satu hal yang perlu
diketahui oleh diri kita sendiri khususnya. Barang kali kesenian mampu menjadi
sebuah terapi yang manjur dan efektif dalam mengobati sebuah penyakit. Bisa
saja hal itu terjadi pada kemudian hari dan menjadikan karya seni dapat
dihargai dan ditinggikan oleh masyaraat luas.
Melalui Paralel Event
yang diselenggarakan ARTEDUCARE pada setiap tahunnya setidaknya menjadi salah
satu bukti bahwasanya ARTEDUCARE benar-benar hadir bukan lagi sebagai sebuah
objek saja. Perihal tentang pemahaman seni rupa secara luas memang harus di
mulai sejak anak tumbuh di fase dini, tidak lagi mengajarkan mereka tentang
sebuah gambar gunung, sawah, jalan tengah, dan matahari saja yang masih berlaku
di pasaran hinga hari ini. Hal tersebut menjadi salah satu konsep dan ciri
khas ARTEDUCARE yang memang relevan
dengan menyasar anak-anak TK dan SD.
ARTEDUCARE
ADALAH PROYEK BANGUNAN
Menyandingkan
ARTEDUCARE dengan sebuah proyek bangunan, adalah gagasan yang cukup berani dari
saya. Terlebih, terkait dengan konteks yang dibawa. Tentunya proyek ARTEDUCARE
tentunya tidak akan membahas tentang cakar ayam, kekuatan tanah, dan mampu
mendirikan bangunan setinggi berapa lantai.
Pada
Hal ini, ARTEDUCARE menjadi sebuah implementasi atas proyek berkesenian dalam
membangun ataupun merenovasi kampung dengan mengusung nilai-nilai estetis.
Sebagai contoh Proyek Kampung Seni ARTEDUCARE yang selalu terjun secara langsung ke
dalam masyarakat. Dengan konsep membedah kampung dengan beragam kegiatan seperti mural
dan workshop-workshop kreatif yang diadakan secara berlangsungan tentunya akan terus berarti dan bermanfaat bagi masyarakat. Pada
ARTEDUCARE #8 hal tersebut kembali dilakukan, seperti proyek mural sejarah
kampung yang dilakukan beberapa minggu lalu. Proyek kampung sejatinya
memberikan pengaruh yang begitu baik, khususnya bagi ekosistemnya masing-masing,
sekaligus sebagai ruang untuk belajar berkesenian bersama-sama.
Kesenian menjadi lebih dekat dan mudah dirasakan oleh masyarakat ketimbang
harus mendatangi sebuah galeri seni rupa. Sedangkan galeri seni rupa pada umumnya
tidak lagi menghadirkan proses penciptaan karyanya, sedangkan proses penciptaan
terkadang dibutuhkan oleh publik sebagai bahan untuk belajar dan referensi atas
proses dan hasil yang disukai. Proyek
kampung seni menjadi sebuah alternatif yang efektif dalam membangun kesenian untuk
dapat dihargai secara mendalam. Interaksi yang ditimbulkan antara proyek itu sendiri dengan masyarakat
memancing kemungkinan apresiasi yang baik dan kesenian dapat dimiliki juga oleh
publik.
ARTEDUCARE DAN PENDIDIKAN
Disamping
kebutuhan dan kepentingan seniman, kebutuhan publik pada hal ini menjadi fokus
ARTEDUCARE untuk membawa konsep Partisipatory Art yang memang
berlaku dan berjalan baik pada ranah Pendidikan Seni rupa di Masyarakat. Konsep
Partisipatory
Art pada dasarnya menjadi salah satu cara yang memang harus dilakukan bagi
akademisi pendidikan seni rupa, khususnya bagi saya dan teman-teman. Melalui
ARTEDUCARE bisa saja menjadi salah satu tempat kita dalam menjadikannya sebagai
metode pendidikan informal yang juga efektif. Menariknya, publik dapat
mempelajari sebuah karya secara langsung dengan melihat karya dan dokumentasi
yang sudah dikemas sedemikian baik dan display pada ruang pamer. Kemungkinan dari publik untuk belajar langsung dengan
senimannya pun juga terbuka lebar.
Pendidikan Seni Rupa melalui ARTEDUCARE sejatinya mampu memberikan daya gugah dan jelajah bagi penikmatnya yang bukan berasal dari wilayah seni rupa.
Pendidikan Seni Rupa melalui ARTEDUCARE sejatinya mampu memberikan daya gugah dan jelajah bagi penikmatnya yang bukan berasal dari wilayah seni rupa.
Comments